POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK SMP 243 JAKARTA (Studi Kasus Fenomena “Nongkrong” Pada Anak SMP)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh yang diterapkan oleh orang tua kepada anak/siswa yang kerap melakukan kebiasaan nongkrong sepulang sekolah berkaitan dengan adanya fenomena tempat nongkrong di sekitar sekolah 243 Jakarta. Penulis menggunakan metode kualitatif agar mendapatkan data yang lebih mendalam dengan menggali kepada informan penelitian. Sumber data yang diperoleh dengan menggunakan hasil wawancara, observasi, dan studi pustaka. Sumber data yang dalam penelitian ini berasal dari informan kunci ialah pemilik warung dan enam orang tua, sedangkan informan inti adalah enam siswa yang kerap melakukan tradisi nongkrong. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Pola asuh setiap orangtua terhadap anaknya berbeda-beda karena setiap anak juga memiliki sifat dan karakter yang berbeda sehingga harus ditangani dengan cara yang berbeda pula.Dalam penelitian ini ditemukan tiga jenis pola asuh yang diterapkan oleh orangtua yaitu Pola Asuh Demokratis, Pola Asuh Permisif dan Pola Asuh Otoriter. Pola asuh demokratis sangat dominan pada penelitian ini, sebagian besar anak yang kerap menjalani tradisi nongkrong adalah anak dengan pola asuh demokratis yang diterapkan oleh orang tuanya. Dan hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa penyebab siswa nongkrong beragam, ada yang karena merasa jenuh, ada yang hanya mengikuti teman-temannya dan ada yang merasa kesepian disebabkan anggota keluarga yang tidak lengkap dan kesibukan anggota keluarga lainnya. Pola interaksi orangtua dengan anak baik, dan sebagian besar orang tua menerapkan pola asuh demokratis yaitu pola asuh yang diterapkan dengan memprioritaskan kepentingan anak yang bersifat rasiona